Sunday, January 30, 2011

Perjuangan Ke BARODA

Perjuangan Ke BARODA :

Awalnya berawal pada kesalapahaman dan keenjoyan dari masing-masing pihak. Rencananya ada anak aiesec (Dinda, Eka dan Dirga) yg ingin pergi ke baroda sekitar tanggal 27, tetapi mereka memesan tiket@ satu hari sebelum keberangkatan, namun karena seat@ sudah penuh, jd kita hanya bisa mendapat kan train sleeper yg berbentuk waiting lish. Menit berganti menit, jam pun telah di lalui akhirnya datanglah perubahan hari. Seesokan harinya dgn bersyukur alhamdulillah akhirnya mereka mendapat kan tiket conform di class sleeper. Namun yg kurang alhamdulillahnya, pak rozin kurang agresif untuk menangkap buntut ular tersebut, yg mengakibat kan mereka ketinggalan perjalanan yg mereka nanti-nanti kan. Dengan harus lapang dada (tidak boleh sempit) mereka harus pulang kembali ke KBRI untuk melanjutkan mimpi-mimpi mereka kembali di area tersebut. Dan keesokan harinya (karena sudah merasakan sakitnya pukulan buntut ular tersebut) dengan rasa kekhawatiran, sejuk embun pagi pun di lalui bersama, demi lancarnya perjalanan menuju BARODA. Namun walaupun dengan perjuangan menembus di pagi hari ternyata tidak menbawa perubahan untuk menuju kebaikan. Akhirnya tetap saja mendapatkan tiket yg berbentuk waiting list. Dan akhirnya hari yg di tunggu-tunggu telah tiba, dan ini adalah merupakan hari yg terakhir untuk bermain-main dengan yang nama@ DELHIBARODA.

Namun yang di sayang kan adalah tiket tersebut tidak berubah juga dari waiting list ke conform, tetapi hanya berubah angka waiting list-nya saja, yang awalnya 48 berubah menjadi 2 waiting list. Dan Alhamdulillah walaupun begitu tidak ada rasa sedikit pun di hadapan kami untuk menyerah, tetapi hanya 1 hal yang ada di hadapan kami pada saat itu adalah PERTEMPURAN TELAH DI MULAI. Dengan rasa PD lari dan berlari menuju gerbong yg dituju yaitu gerbong sleeper. Alhasil kita mendapatkan seat tersebut. Namun yg tidak di sangka-sangka, kami kira pertempuran telah berakhir, namun ternyata pertempuran berusaja di mulai. Dengan rasa terombang-ambing kami pun luput dengan pertempuran tersebut (kalah). Awalnya sudah merasa memiliki tempat duduk seperti singgasana, tapi ternyata itu hanya sesaat saja. Dan dengan tiba-tiba datang seorang india berkumis hitam, dia meng-claim bahwasanya tempat duduk tersebut adalah milik mereka, tetapi saya tidak bisa percaya begitu saja tanpa ada bukti (proof) yg ada. Ternyata bapak tersebut berusaha ingin menipu kami juga, dan dengan pertanyaan yg sama mereka menanyakan bukti bahwasanya@ ini adalah tempat duduk kami. Namun pada saat itu saya ada inisiatif untuk meletakan nomor-nomor yg kami duduki pada saat itu, namun singgasana sudah tidak bersahabat lagi, tiba2 datang 1 org polosi dan 1 org kondektur yg menanyakan tiket kami dan dgn waktu yg sama pemilik tempat tersebut beriringan datang, dan akhirnya si polisi memanggil saya dan penarik jambul saya dan iya berkata kepada saya (kamu dah gilak ngeletakan nomor2 palsu, berdiri dan ambil barang2 kamu keluar dari tempa ini) Dan akhirnya terlempar-lempar seperti kapas yg terhempa angin topan di padang ilalang. Sana-sini, letak sana-letak sini, tidur sana-tidur sini. Buka mata-tutup mata menandakan ketidak nyamanan di kereta tersebut. Dengan hati yg pasra dan juga mengeluarkan expresi wajah belas kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Akhirnya tidur, duduk, kesana kemari walaupun di usir-usir yg penting PANTANG MENYERAH, hanya itu kata-kata yg bisa terucapkan.

KE BHOPAL........

Setelah tiba di baroda sekitar pukul 8 : 30, langsung kita breakfast, cerita dan ketawa bersama-sama. walaupun di iringi dengan wajah lesu akibat kelelahan selama di perjalanan.
dan pada hari itu juga saya dan rekan saya langsung berangkat menuju bhopal, di mana berlangsungnya roemah indonesia di dirikan. tidak terasa sudah selama 12 jam di perjalanan, walaupun menggunakan train general, duduk, tidur cerita bareng di bawah lantai kereta api, tetapi hal tersebut tidak membuat kami trauma, malah membuat kesan yang tidak dapat terlupakan.

Setibanya di BHOPAL, kami langsung bertemu dengan teman2 yang ikut serta dalam mempromosikan kebudayaan dan ciri khas indonesia kepada para foreigner lainnya, khususnya india sendiri. salah satu aktivist indonesia yang hadir ikut berperan, yaitu kang ARI yang sengaja di undang dari indonesia untuk ikut serta dalam berpartisipasi mempromosikan indonesia di india. saya sangat terharu melihat menampilan kang ARI waktu itu, dengan suara, musik dan suling bambaunya yang merdu, membuat saya ingin lagi untuk berperan mempromosikan indonesia ke dunia global.
dan juga tidak kalah jauhnya lagi, para mahasiswa-mahasiswi juga ikut berpartisipasi untuk berusaha mengenalkan makanan khas indonesia terhadap orang luar indonesia bahwasanya "Ini Lho Indonesian traditional foods".
ternyata bukan hanya sampai di situ saja perjuangan para mahasiswa untuk mengembangkan dan memperkenalkan kebudayaan indonesia di tanah gandhi tersebut. tetapi juga dalam bentuk drama dan musik, trutama musik ciri khas jawa dan sunda. dengan rasa persaudaraan dan juga di liputi dengan kebersamaan (solidaritas) yang kuat, akhirnya tujuh hari exhibition telah selesai.
dengan syukur alhamdulillah, indonesia mandapatkan tanggapan positif dari tanah gandhi tersebut. dan mereka juga berencana di tahun yang akan datang, akan membuka exhibition khusus untuk indonesia.

pada hari rabu malam, kalau tidak salah waktu itu sekitar tanggal 2-2-2011. saya dan rekan-rekan yang berdomisili di delhi melanjutkan perjalanan untuk kembali ke rumah masing-masing. di perkirakan perjalanan akan memakan waktu sekitar 15 jam-an.

Tanpa di duga-duga, ternyata kereta yang saya naiki pada malam itu tidak seperti kereta yang saya naiki sewaktu saya pergi ke BARODA dan BHOPAL. Kondisi kereta sewaktu saya pergi dari DELHI-BARODA, & BARODA-BHOPAL tidak dapat terlupakan. baik usaha dari general ke sleeper, maupun menghadapi orang-orang yg berada di general dan sleeper.
dan alhamdulillah ternyata kerata yang saya naiki untuk balik ke delhi pada malam itu tidak seperti kereta sewaktu berangkat dari delhi.

Akhirnya selesai sudah lika-liku yang menghadang saya, selama di perjalanan...

yang awalnya :

"naik kereta terombang-ambing seperti kopral"
"lalu menggunakan kereta general"
"dan akhirnya naik kereta seperti orang-orang yang bermoral"



"Hanya satu kalimat yg bisa saya ucapkan"



"LIFE IS AN ADVENTURE"

2 comments: